SELAJUR.COM, SAMARINDA – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Iqra’ Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, sukses menggelar pentas tahunan bertajuk “Lani”, pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Dihelat di Auditorium Kampus I UINSI Samarinda, Jalan KH Abul Hasan No 3, Samarinda Kota itu, berhasil mengantongi penjualan tiket sebanyak 225 penonton.
Menariknya, alur cerita yang apik ini, ditulis langsung oleh penulis naskah Elly Kartika Sari selaku pembina UKM.
Ia menjelaskan, naskah ini memiliki banyak pesan moral. Tak terkecuali bagi para anak muda dan orang tua.
Kata Elly, bahwa Indonesia merupakan satu diantara negara, yang memiliki angka minus. Dengan rendahnya peran sosok ayah dalam kehidupan rumah tangga. Fenomena ini disebut sebagai dengan fatherless.
“Sosok ayah itu penting untuk pertumbuhan anak, terutama anak perempuan,” ungkap Elly dalam keterangan resmi diterima media ini.
Elly begitu mengapresiasi peran para aktor yang memainkan lakon Lani ini. Elly bilang, pihaknya telah memainkan, alur cerita dengan apik. Tak tanggung-tanggung, bahkan membuat para penonton terenyuh haru.
Naskah digarap seluruhnya oleh anggota teater Iqra’ yang aktif. Mulai sutradara hingga penata panggung digarap dengan serius.
Sementara itu, Pimpinan Produksi, Muhammad Fatkhur Rokhman menerangkan, persiapan teater, digarap seluruhnya oleh anggota teater Iqra’ yang aktif. Mulai sutradara hingga penata panggung pun direalisaiskan dengan matang.
“Kami persiapkan ini jauh-jauh hari, kurang lebih 5 bulan sebelumnya,” kata Fatkhur selaku pimpinan produksi.
Mereka membatasi penonton hanya 200 tiket mengingat kapasitas gedung.
“Kami berharap semoga pementasan ini, dapat diambil pesan morilnya. Tentunya, agar tersampaikan kepada penonton. Penonton menikmati pementasan, karya Iqra’ dikenal banyak orang, dan semakin sukses memajukan kesenian kampus. Sehingga mengharumkan nama kampus UINSI di bidang kesenian,” tandasnya.
Sinopsis Cerita “Lani”
Mengambil tema kehidupan anak muda dari kalangan mahasiswi. Yang di diagnosa mengalami gangguan kesehatan mental. Lani sebagai tokoh utama yang diperankan Lifia ini, harus berjuang. Melawan ketidakstabilan emosi yang dimilikinya. Bahkan, halusinasi yang berlebih, menjadi alasan sosok Lani harus merelakan kehidupan normalnya bersama teman sebayanya.
Khayalan Lani membuat ia semakin depresi. Sehingga, Lani memilih untuk mengakhiri hidupnya. Ibunya sangat terpukul dan menyalahkan depresi Lani akibat perpisahan dia dengan ayah Lani.
Mengharuskan Lani berjuang untuk menjadi kuat dan mandiri karena harus hidup tanpa seorang ayah yang menemani mereka.
[*/SET/RED]