SELAJUR.COM, BERAU – Anggota DPRD Berau, Abdul Waris menyoroti terkait Kabupaten Berau masih menjajaki peringkat atas lonjakan inflasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat sepanjang tahun 2024, Kabupaten Berau menyumbang 3,35 persen dan tertinggi se-Kaltim. Angka ini jauh melampaui rata-rata inflasi di provinsi yang berkisar 2,16 persen.
“Angka tersebut mengindikasikan tekanan harga yang semakin berat dirasakan masyarakat dan tanpa intervensi cepat. Selain itu, daya beli masyarakat akan terus tergerus,” kata Waris dihubungi SELAJUR.com, Kamis (24/4/2025) siang.
Selain itu, menurutnya Inflasi 3,35 persen ini sangat mengkhawatirkan. Apalagi untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang akan semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Ia pun mengatakan, jika Pemkab Berau tak segera memperbaiki sistem distribusi dan pengendalian harga, angka inflasi di atas tiga persen akan menjadi bencana ekonomi berkepanjangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kita butuh tindakan nyata, bukan sekadar retorika,” ujarnya.
Oleh karena itu, Waris mendorong perlu adanya pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus pengendalian harga yang melibatkan sejumlah instansi terkait.
“Tim ini harus bekerja memantau pasokan dan menstabilkan harga, serta mencari solusi jangka panjang untuk mencegah inflasi semakin tinggi,” tandasnya.
[ADV/ARI/RED]