Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
DPRD Kaltim

Andi Satya Ajak Pemerintah Perkuat Program Posyandu dan Penyuluhan Gizi untuk Cegah Stunting

67
×

Andi Satya Ajak Pemerintah Perkuat Program Posyandu dan Penyuluhan Gizi untuk Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Keterangan: Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Andi Satya Adi Saputra (HumasDPRDKaltim).

SELAJUR. COM, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Andi Satya Adi Saputra soroti kasus stunting yang masih menjadi masalah kesehatan yang mengancam kualitas hidup generasi muda di Indonesia, terutama di Kalimantan Timur (Kaltim).

Andi Saputra menyatakan bahwa pencegahan stunting tidak dapat menunggu hingga anak lahir, melainkan harus dimulai sejak dalam kandungan.

“Stunting bukan hanya sekadar masalah kekurangan nutrisi pada anak. Dampaknya lebih kompleks dan bisa memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, kita perlu mengupayakan lingkungan yang sehat dan memberikan nutrisi yang baik pada ibu hamil agar anak bisa tumbuh optimal,” jelas Andi Satya.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan gizi yang memadai selama masa kehamilan dan awal kehidupan anak. Lingkungan yang bersih dan bebas polusi udara juga memainkan peran penting, karena paparan polusi berpotensi menurunkan kesehatan ibu dan janin.

Dalam upaya pencegahan, dirinya mendorong pemerintah dan instansi kesehatan untuk mengadakan program edukasi bagi masyarakat, terutama ibu hamil, tentang pentingnya asupan gizi yang cukup selama masa kehamilan.

Andi Satya juga menyarankan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil, terutama yang berada dalam kelompok rentan.

“Asupan nutrisi ibu hamil harus diperhatikan. Makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti zat besi, asam folat, dan kalsium sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat,” terangnya.

Selain itu, Andi Satya menggarisbawahi pentingnya kawasan bebas polusi dan asap rokok bagi ibu hamil, sebab paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan berbagai komplikasi kesehatan lain pada bayi.

“Lingkungan sekitar ibu hamil harus bebas dari asap rokok dan polusi. Ini langkah sederhana, namun berdampak besar untuk kesehatan anak yang akan lahir,” ucapnya.

BACA JUGA:  Infrastruktur Kota Samarinda Perlu Ditingkatkan sebagai Persiapan Menyongsong Ibu Kota Negara

Pencegahan stunting yang efektif, lanjut Andi, memerlukan kolaborasi antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Program seperti Posyandu yang aktif dalam pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi perlu diperkuat dan didukung, termasuk melalui peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di daerah-daerah.

“Program Posyandu dan penyuluhan gizi di masyarakat perlu lebih ditingkatkan. Kesehatan ibu hamil adalah fondasi penting dalam memutus rantai stunting,” pungkasnya.
[ADV/SET/RED].

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *