SELAJUR. COM, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menyuarakan keprihatinannya terhadap masalah pelayanan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Menurutnya, penumpukan pasien, terutama peserta BPJS, menjadi tantangan utama yang perlu segera ditangani oleh manajemen rumah sakit terbesar di Kaltim.
Sebagai mantan tenaga medis yang bekerja di RSUD AWS selama tujuh tahun, Andi Satya memahami secara mendalam dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh rumah sakit tersebut.
“Sebagai seseorang yang pernah berada di dalam sistem, saya melihat langsung bagaimana setiap hari RS AWS melayani ratusan bahkan mungkin ribuan pasien BPJS,” ungkapnya, pada Jum’at (15/11/2024).
Andi menjelaskan bahwa sekitar 80-90 persen pasien yang berobat di RSUD AWS adalah peserta BPJS, yang kerap kali datang sejak subuh untuk mendapatkan layanan. Namun, meski sistem pendaftaran telah beralih ke online, kerap kali terjadi kendala teknis yang menghambat operasional.
“Saat ini sistem pendaftaran menggunakan sistem online, tetapi jika server mengalami gangguan atau down, ini menghambat seluruh pelayanan di poliklinik. Akibatnya, terjadi penumpukan pasien yang tidak bisa dilayani,” tambahnya.
Sebagai anggota legislatif, Andi mendukung penuh peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur. Ia berharap manajemen RSUD AWS segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah ini.
“Saya yakin semua pihak di rumah sakit, baik dokter maupun tenaga kesehatan lainnya, ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Namun, manajemen harus mempercepat langkah-langkah perbaikan agar pelayanan bisa lebih efisien dan waktu tunggu pasien bisa dikurangi,” tandasnya.
[ADV/SET/RED].
