SELAJUR.COM, SAMARINDA- Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Damayanti, menyebutkan kurikulum sex education sejak dini sekolah-sekolah perlu disampaikan.
Kepada awak media, Damayanti, mengungkapkan lantaran masih tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Bumi Etam (julukan provinsi kaltim).
Sebagai informasi sepanjang tahun 2023, berdasarkan data dari sistem Informasi online oleh Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), tercatat 1.108 kasus angka itu menunjukan yang signifikan kasus kekerasan seksual di Kaltim, oleh karena itu langkah preventif sejak dini perlu untuk ditingkatkan.
Dengan begitu, kata Damayanti, agar pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas seyogianya tidak lagi dianggap tabu, akan tetapi menjadi kebutuhan yang harus dipahami oleh anak-anak sejak dini dilingkul sekolah dasar.
“Melihat dari segi pendidikan, kita menyoroti bahwa SD dan SMP dinaungi oleh pemerintah kabupaten atau kota, sementara untuk SMA dan SMK berada di bawah pemerintah provinsi. Oleh karena itu, perlu adanya dorongan dari pemerintah di semua tingkat untuk memasukkan kurikulum sex education sejak dini,” jelas Damayanti.
Maka dari itu menyikapi soal ini menurutnya, perlunya sinergitas antara Pemerintah Provinsi berikut Kabupaten/Kota mengatasi persoalan ini.
“Pembelajaran semacam ini bukan hal yang tabu. Justru anak-anak harus memahami masalah tersebut untuk menghindari risiko menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual,” tambahnya.
“Artinya harus ada kerja sama antara pemerintah provensi dan kabupaten atau kota,” timpalnya
Sebagai wakil rakyat politisi PKB ini berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat dan mendukung kesejahteraan serta memberikan perlindungan kepada anak-anak di Bumi Etam (julukan provinsi kaltim).
[ADV/RED/ALI]