SELAJUR.COM, SAMARINDA – Kejadian naas menimpa seorang balita, yang tewas tercebur ke sungai belakang rumahnya di kawasan Jalan Batu Cermin Gang PU RT 04 Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Senin (7/10/2024).
Jasad balita itu ditemukan sejauh 100 meter dari titik terakhir terjatuh. Demikian dibenarkan oleh Koordinator Pos SAR Samarinda, Riqi Efendi kepada awak media pada Selasa (8/10/2024).
Dia mengatakan, tubuh korban pertama kali ditemukan oleh warga yang ikut melakukan penyisiran.
“Tubuh korban tersangkut di balok kayu,” ujar Riqi Efendi.
Riqi Efendi menjelaskan, memang selepas magrib pencarian dengan penyisiran manual telah dilakukan Basarnas dibantu warga dan para relawan.
Memasuki pukul 20.55 Wita, salah seorang warga mendapati tubuh korban tersangkut dua buah balok yang tertancap di sungai dengan kedalaman 1,5 meter tersebut.
“Jadi belum tenggelam. Posisi debit air memang masih cukup tinggi juga,” bebernya.
Usai dilakukan evakuasi, atas permintaan keluarga jasad korban langsung disemayamkan di rumah duka yang berada di Jalan Batu Cermin, Gang PU, RT 04, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.
“Pihak kepolisian juga menyatakan kejadian ini murni musibah tanpa ada kesengajaan,” pungkas Riqi.
Diberitakan sebelumnya, balita yang akrab disapa Fifah tersebut mendadak tercebur ke sungai di belakang rumahnya yang tengah meluap karena banjir pada Pukul 16.30 WITA.
Kala itu korban baru saja dimandikan oleh sang Nenek, Eamang (63).
Saat tengah dicarikan popok, balita perempuan itu lepas dari pantauan.
Saat dicari, salah satu sepupu korban mengatakan Fifah terjatuh ke sungai sesaat setelah membuka pintu belakang yang tidak memiliki pembatas.
“Saat dicari Fifah sudah tidak terlihat,” isak Eka, tante korban.
Kejadian ini menggemparkan warga setempat. Bahkan karena diliputi duka dan rasa bersalah sang nenek sempat nekat menceburkan diri ke sungai dengan maksud mencari cucunya.
Aksi nekat Eamang itu diketahui warga sehingga tak menimbulkan korban kedua.
[RUL/SET]