SELAJUR.COM, SAMARINDA – Persoalan banjir kembali menghantui Samarinda setelah hujan lebat mengguyur sejak Senin dini hari.
Kondisi ini memicu respons Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain, yang mendesak pemerintah kota agar penanganan banjir mengadopsi pendekatan berbasis kajian ilmiah yang lebih menyeluruh.
Meski mengapresiasi upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai evaluasi dan penguatan strategi mutlak diperlukan. “Ada tiga hal yang harus menjadi perhatian,” kata Sani.
Pertama, ia mendesak agar setiap proyek pengendali banjir wajib dirancang dengan studi mendalam yang melibatkan para ahli dan akademisi. Pendekatan berbasis sains, Sani yakin, akan menghasilkan solusi yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kedua, pentingnya evaluasi berkala terhadap proyek-proyek pengendalian banjir yang sudah berjalan.
Sani menegaskan, evaluasi ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk menyempurnakan langkah yang telah diambil dan memastikan anggaran publik digunakan secara optimal.
Proyek pengendalian banjir yang digagas Wali Kota Samarinda, Andi Harun, seperti pembebasan lahan di pinggiran Sungai Karang Mumus (SKM) dan pembangunan drainase, memang akan terus berlanjut.
Namun, Sani berharap, terobosan ini tak lagi mengulang siklus banjir yang sama jika tak didukung analisis ilmiah yang matang.
[ADV/RUL/SET]