Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
Samarinda

BPBD Samarinda Kerahkan Alat Berat, Evakuasi 30 Makam Terdampak Longsor di TPU Suryanata Alami Kendala

37
×

BPBD Samarinda Kerahkan Alat Berat, Evakuasi 30 Makam Terdampak Longsor di TPU Suryanata Alami Kendala

Sebarkan artikel ini
PULUHAN: Jasad pemakaman di TPU P Suryanata dipindahkan sementara.(Dok: BPBD Samarinda)

SELAJUR.COM, SAMARINDA – Tak ada yang menyangka, deru hujan beberapa hari terakhir akan membawa musibah lain di Samarinda. Di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan P Suryanata, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, longsor tak terhindarkan. Sekitar 30 makam mendadak bergeser.

Sejumlah makam ada pula yang bergeser berjarak hanya semeter. Pun yang terpaut hingga lima meter dari posisi aslinya.

Peristiwa ini membuat pengelola yayasan TPU tak punya pilihan lain. Yakni, seluruh makam yang terdampak harus dipindahkan.

Atas musibah tersebut, sebuah keputusan yang tak mudah, pun sampai melibatkan ahli waris, pengurus makam, hingga pemerintah setempat.

Sejak pukul 08.00 hingga 22.00 Wita, puluhan tangan bergulir.

Tak hanya melibatkan relawan, proses penggalian dan pemindahan jasad juga melibatkan sejumlah unsur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), Satpol PP, Dinas Perkim, hingga Dinas PUPR.

Satu unit alat berat milik BPBD Kota Samarinda dikerahkan untuk mempercepat kerja, meski sebagian besar proses tetap mengandalkan tenaga manual.

Suwarso, Kepala BPBD Kota Samarinda, menjelaskan pemicunya. Hujan yang turun sejak 27 Mei dan puncaknya pada 29 Mei silam, memicu pergerakan tanah di lereng bukit lokasi makam.

“Setelah berkoordinasi dengan pengurus makam, kelurahan, kecamatan dan ahli waris, akhirnya disepakati makam yang rusak dipindahkan,” ujar Suwarso.

Hingga pukul 16.00 Wita pada Jumat itu, baru 7 makam yang berhasil dipindahkan ke lokasi baru. Prosesnya memang tak mudah.

“Pemindahan ini cukup memakan waktu karena sebagian besar jenazah berada pada kedalaman 2 meter atau lebih. Kondisi tanah yang lembab juga menyulitkan proses manual,” tandas Suwarso.

 

[RUL/SET/RED]

BACA JUGA:  Kisah Duka Keluarga Korban Penikaman di Samarinda, Sang Adik Minta Keadilan
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!