SELAJUR.COM, BALIKPAPAN – Di tengah hangatnya sore di Kota Balikpapan, sebuah pertemuan strategis berlangsung di Hotel Novotel pada Rabu (14/5/2025).
Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan momentum penting antara Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, dan jajaran pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) se-Kalimantan Timur.
Di hadapan para ketua JMSI dari berbagai daerah seperti Kaltim, Balikpapan, Kukar, hingga PPU sendiri, Bupati Mudyat Noor menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan media digital.
Bagi Mudyat, media bukan lagi sekadar penyampai kabar, tapi mitra strategis dalam membangun narasi pembangunan yang kuat dan berimbang.
“Teman-teman JMSI ini audien lah, dan mereka siap bekerja sama dalam mendukung penuh proses pembangunan ataupun kebijakan yang ada di PPU,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia menyoroti bahwa penyebaran informasi yang objektif dan terarah menjadi kunci dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam pandangannya, berita yang berimbang dapat memperlancar pembangunan dan membantu pemerintah agar setiap kebijakan yang diambil tepat sasaran.
“Harapannya, JMSI ini bisa memperlancar pembangunan dengan memberikan informasi yang bagus kepada masyarakat atau yang berimbang, supaya pembangunan di PPU bisa terarah dan tepat,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua JMSI Kaltim, Mohammad Sukri, turut menyampaikan pandangannya.
Ia menegaskan bahwa media siber memiliki peran penting dalam membangun opini publik, terlebih di wilayah strategis yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, PPU, Balikpapan, dan Kukar bukan hanya tetangga IKN, melainkan simpul-simpul utama yang menopang keberhasilan proyek nasional tersebut.
“Kehadiran media sebagai mitra strategis pemerintah sangat penting dalam membangun narasi pembangunan yang positif dan terukur, khususnya di wilayah yang berdekatan dengan IKN,” ujarnya.
Sukri menaruh harapan besar bahwa pertemuan ini bukanlah peristiwa seremonial belaka.
Ia mendorong terciptanya komunikasi yang berkelanjutan serta kerja sama konkret, termasuk dalam produksi konten berita yang mendidik, konstruktif, dan sejalan dengan program pembangunan daerah.
Namun, satu tantangan besar yang mengemuka adalah bagaimana melawan persepsi negatif yang masih melekat di benak sebagian masyarakat terhadap kawasan penyangga IKN, termasuk PPU.
Sukri menyebut ini sebagai medan perjuangan narasi, di mana media memegang peran penting dalam mengubah citra kawasan menjadi lebih positif.
“Sudah saatnya kita menyajikan wajah baru IKN dan daerah sekitarnya ke publik. Bahwa kawasan ini bukan lagi ‘sarang ini dan itu’, melainkan destinasi masa depan bangsa,” tegasnya.
Pertemuan ini menandai langkah awal dari komitmen bersama antara pemerintah daerah dan komunitas media siber.
Sebuah ikhtiar untuk membangun jembatan komunikasi yang kuat demi menciptakan masa depan PPU dan kawasan penyangga IKN yang penuh harapan.
[LNX]