SELAJUR. COM, SAMARINDA – Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar mengaku prihatin dengan maraknya kasus kekerasan pada anak dan perempuan di kota Samarinda.
“Tekanan hidup dapat memicu frustasi orang tua, sehingga anak yang menjadi sasaran pelampiasan kemarahan,” kata Deni. senin (20/5/2024).
Berdasarkan data bulan Februari 2024 dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (DKP3A) provinsi Kaltim ditemukan bahwa, kasus kekerasan paling banyak terjadi di Kota Samarinda, mencapai 57 kasus.
Total korban kekerasan sebanyak 196, dengan mayoritas korban adalah perempuan, terutama anak-anak sebanyak 127 dan dewasa sebanyak 69 orang.
Deni pun juga menegaskan kepada masyarakat, terhadap pentingnya bimbingan Pra nikah dan konseling untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam keluarga.
“Bimbingan pranikah dan adanya lembaga konseling adalah kunci untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam keluarga,” tegasnya.
Deni Hakim melihat, banyak pernikahan yang hanya didasarkan cinta, tanpa mempertimbangkan berbagai masalah yang mungkin dihadapi setelah menikah.
“Saat ini banyak pernikahan yang hanya didasarkan pada cinta, tanpa mempertimbangkan berbagai masalah yang mungkin dihadapi setelah menikah,” jelasnya.
Dengan begitu, diharapkan dengan upaya bersama, kasus kekerasan dalam rumah tangga, baik terhadap anak maupun perempuan di Samarinda dapat teratasi dan dihilangkan.
[ADV/SET/RED]