SELAJUR.COM, MAHULU – Malam itu, di Kampung Long Hubung yang biasanya tenang, denyut harapan terasa begitu kuat. Rabu (14/5/2025) malam, menjadi saksi bisu bagaimana ribuan pasang mata tertuju pada dua sosok muda yang hadir membawa janji perubahan: Angela Idang Belawan dan Suhuk, sang penantang dalam Pemilihan Kepala Daerah Mahakam Ulu.
Sorak sorai dan sambutan hangat yang mengalir seolah menegaskan, di pelosok Kalimantan Timur ini, kerinduan akan pemimpin baru begitu membuncah.
Di tengah kerumunan warga yang memadati lapangan kampung, Victor Lejau, seorang tokoh masyarakat Long Hubung, berdiri tegap. Matanya berbinar saat menceritakan atmosfer malam itu.
“Luar biasa! Antusiasme masyarakat Long Hubung malam ini sungguh tak terlukiskan. Mereka menyambut Angela dan Suhuk dengan hati terbuka. Kami punya keyakinan kuat, ‘Asmara’ akan berjaya di sini. Sinyal kemenangan itu semakin jelas terasa,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.
Lebih dari sekadar kandidat, bagi warga Long Hubung, Angela dan Suhuk menjelma menjadi representasi harapan. Di mata Viktor, pasangan ini adalah angin segar bagi Mahakam Ulu yang selama ini dirasa berjalan di tempat.
“Kami melihat dalam diri Angela dan Suhuk, semangat kaum muda yang enerjik dan memiliki visi jelas untuk membawa perubahan positif. Impian kami sederhana saja: Mahakam Ulu yang lebih sejahtera, masyarakatnya hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan,” tutur Viktor, merangkai kata penuh harap.
Kebutuhan mendasar akan kesejahteraan dan infrastruktur yang memadai menjadi benang merah percakapan malam itu. Viktor mengakui, visi dan misi yang dipaparkan pasangan nomor urut 03 sangatlah relevan dengan apa yang selama ini diidam-idamkan masyarakat.
“Program-program mereka, terutama yang menyentuh peningkatan kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur, benar-benar menjawab harapan kami. Ini bukan lagi sekadar janji kampanye, tapi sebuah impian besar yang kami yakini bisa terwujud,” katanya dengan nada serius.
Saat giliran berbicara, Angela dan Suhuk tak hanya menyampaikan janji, tetapi juga berusaha membangun koneksi emosional dengan warga.
Suhuk dengan antusias menjelaskan program-program prioritas mereka, mulai dari penguatan dana kampung hingga inisiasi dana RT sebagai bentuk perhatian terhadap unit terkecil dalam masyarakat.
“Kami juga sangat mengapresiasi kekayaan seni budaya di Long Hubung. Pelestariannya akan menjadi salah satu agenda penting kami,” ujarnya, disambut anggukan setuju dari warga.
Di sisi lain, Angela menyampaikan tekad yang membara untuk membawa perubahan nyata. Dengan suara lantang namun penuh kelembutan, ia berkata,
“Harapan kami sangat besar untuk dapat membawa perubahan dan kesejahteraan yang benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat Mahakam Ulu. Kami datang dengan komitmen yang kuat untuk mewujudkan impian-impian yang telah lama terpendam. Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah kalian berikan,” ungkapnya.
Malam di Long Hubung itu bukan sekadar kampanye politik biasa. Lebih dari itu, ia menjadi potret kerinduan akan perubahan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Antusiasme yang terpancar dari setiap wajah yang hadir seolah menjadi energi kolektif, siap mengantarkan duet “Asmara” menuju gerbang kekuasaan, dengan harapan besar di pundak mereka untuk mewujudkan Mahakam Ulu yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Di balik kehangatan malam itu, terukir sebuah narasi tentang harapan yang tengah bersemi di jantung Kalimantan.
[SET/RED]