SELAJUR.COM ,SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah, menyoroti adanya ketidakseimbangan antara lonjakan jumlah lulusan program doktoral di Kaltim, terutama dari Universitas Mulawarman (Unmul), dengan kontribusi nyata mereka terhadap kebijakan pembangunan pendidikan di daerah.
Ia menilai potensi besar para alumni doktor ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk memajukan sektor pendidikan.
“Lulusan program doktor memang bertambah, tetapi kontribusi nyata mereka dalam pembangunan pendidikan masih terbatas. Padahal, ini aset besar yang belum tergarap maksimal,” ungkap Agusriansyah.
Agusriansyah menekankan perlunya perubahan paradigma dalam kebijakan pendidikan, dari sekadar administratif menjadi berbasis riset dan data.
Dalam konteks ini, ia melihat para alumni doktoral memiliki peran strategis untuk mengisi kekosongan tersebut dengan keahlian dan pengetahuan yang mereka miliki.
Isu-isu krusial seperti peningkatan mutu guru, perbaikan sistem manajemen pendidikan, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal seharusnya menjadi area kontribusi utama bagi para akademisi lulusan program doktor.
Lebih lanjut, Agusriansyah menyoroti lemahnya sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi.
Ia berharap adanya inovasi untuk membangun jembatan komunikasi dan kolaborasi antara dunia akademik dan para pengambil kebijakan.
Tujuannya adalah agar hasil penelitian para doktor tidak hanya menjadi kajian akademis di perpustakaan kampus.
“Pemerintah daerah harus membuka ruang kolaborasi yang konkret. Jangan biarkan hasil penelitian hanya tersimpan di perpustakaan kampus,” tegasnya.
Politikus dari Fraksi PKS ini juga menyinggung perlunya pengakuan yang lebih besar dari pemerintah terhadap program doktoral, termasuk di bidang Manajemen Pendidikan Unmul.
Pengakuan ini diharapkan dapat mendorong kontribusi lulusan untuk lebih diakui secara luas dalam pembangunan pendidikan daerah.
Mengakhiri pernyataannya, Agusriansyah menyerukan penguatan sinergi antara perguruan tinggi, para alumni doktor, dan pemerintah daerah.
“Sinergi yang kuat diyakini akan menghasilkan kebijakan pendidikan yang lebih berpihak pada kemajuan Kalimantan Timur,” tandasnya.
[ADV/DPRDKALTIM/ALI/SET]
