SELAJUR.COM, KUTIM – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Akbar Tanjung, menyoroti pentingnya peran generasi muda di parlemen dalam melestarikan kekayaan budaya daerah.
Menurutnya, meski pembangunan fasilitas budaya menjadi tanggung jawab eksekutif, legislator muda memiliki peran strategis dalam merancang kebijakan yang mendukung pelestarian budaya lokal.
“Legislator muda memiliki perspektif dan semangat berbeda dalam mengapresiasi budaya lokal. Dengan memahami nilai-nilai kearifan lokal, kami berharap bisa merancang kebijakan yang relevan dan berkelanjutan,” ungkap Akbar, pada Sabtu (16/11/2024).
Lebih lanjut Akbar mengajak legislator muda di DPRD Kutim untuk berperan aktif dalam mengembangkan kebudayaan lokal, baik melalui inisiatif kebijakan maupun kolaborasi dengan eksekutif.
Menurutnya, tantangan utama pelestarian budaya di Kutim adalah ketimpangan antara modernisasi dan upaya melindungi kearifan lokal.
“Banyak warisan budaya tradisional, seperti tarian, musik, dan bahasa daerah, yang mulai tergeser oleh budaya pop serta teknologi digital. Selain itu, minimnya fasilitas kebudayaan juga menjadi kendala,” ujarnya.
Politisi PKS ini menilai, DPRD harus memastikan upaya pelestarian budaya tidak hanya sebatas seremonial.
Ia mendukung penuh inisiatif eksekutif dalam membangun fasilitas kebudayaan seperti museum dan pusat seni, namun menekankan pentingnya kebijakan kuat serta anggaran yang memadai.
Terakhir, Akbar juga menekankan perlunya kolaborasi antara legislatif dan eksekutif untuk memperkuat pelaksanaan program budaya, agar warisan lokal dapat diterima oleh generasi muda.
“Kita punya tanggung jawab bersama untuk melindungi budaya yang telah diwariskan. Dengan begitu, Kutim tidak hanya dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya akan budaya dan kearifan lokal,” tandasnya.
[ADV/MII/SET]