SELAJUR. COM, SAMARINDA – Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Fuad Fakhruddin mengapresiasi upaya Pemerintah kota (Pemkot) dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Fuad mengakui jika, pada saat dirinya awal menjabat sebagai anggota DPRD dari tahun 2014, anggaran tersebut hanya stuck di angka yang segitu saja dan peningkatannya tidak signifikan dibandingkan dengan saat ini.
“Saya dari 2014 duduk menjadi anggota DPR, dan tidak pernah lebih daripada 300 miliyar, tapi sekarang sudah di angka 700 miliyar, nah ini sudah keberhasilan, padhal kepemimpinan sekarang baru berjalan 3 tahun,” ungkapnya
Selanjutnya, Fuad membeberkan keberhasilan dari peningkatan PAD Kota Samarinda saat ini ternyata berasal dari segi pajak yang juga meningkat secara signifikan, walaupun masih ada sektor yang belum optimal.
“Tapi tidak juga kita menutup mata bahwa ada beberapa sektor yang belum terjamah, walaupun sudah berjalan tapi belum maksimal, salah satu contohnya itu pemungutan parkir, masyarakat itu perlu diberikan edukasi,” jelasnya.
Kemudian, terkait sektor yang belum optimal dalam hal ini pemungutan parkir. Menurutnya, anggaran parkir tersebut seharusnya bisa masuk ke dalam anggaran pemerintah, maka perlu lebih detail lagi dalam menanggapi hal ini.
“Ketika parkir saya tanya barcode nya mana, kalau tidak ada barcode nya, karcis nya mana, kalau mereka gak ada karcis saya tidak kasih, saya bilang saya bayar 5 ribu, saya tidak masalah karena hasilnya untuk pembangunan, kan itu masuk ke kas daerah,” terangnya.
Politisi asal Gerindra tersebut mengungkapkan, bahwa saat ini, adanya bantuan seperti program probebaya, berupa bantuan sekolah, pembangunan, sembako, drainase dan merupakan hasil dari PAD.
“Nah yang saya maksud kita harus mengedukasi masyarakat itu bayar parkir jangan murah biar sekian juga gapapa, karena kita harus yakini bahwa itu akan kembali pada kita juga sebagai masyarakat,” tuturnya.
Fuad juga menegaskan terkait upaya dan usaha dari pemerintah saat ini sudah maksimal, dan juga tidak bisa di pungkiri masih ada program yang belum optimal di kerjakan.
“Ini yang perlu kita dorong lagi, bahkan bukan hanya 700 miliyar tapi juga bisa naik 1 triliun, dan itu akan menjadi hal yang luar biasa, sekarang di angka segitu aja kita lihat Samarinda dimana ada lobang sedikit di tempel begitu juga drainase, intinya responnya lebih cepat,” tutupnya.
[ADV/SET/RED]