SELAJUR.COM, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, menyayangkan adanya dugaan praktek yang tidak sesuai prosedur di beberapa rumah sakit terkait pengambilan jenazah.
Fuad mengungkapkan, sebagai relawan, ia sering mendengar laporan mengenai adanya tarif tidak resmi yang dikenakan oleh pihak rumah sakit, seperti biaya tambahan untuk pengambilan jenazah yang seharusnya tidak dipungut.
“Saya sering mendengar keluhan tentang praktek kurang baik di ruang jenazah, seperti tarif pengambilan jenazah yang tidak sesuai, misalnya biaya tambahan yang seharusnya tidak ada,” ungkap Fuad.
Meskipun demikian, Fuad mengaku belum memperoleh informasi yang lebih rinci mengenai masalah tersebut. Namun, ia menilai bahwa kejadian ini menunjukkan adanya kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah terhadap pelayanan di rumah sakit.
Fuad berharap agar pengawasan terhadap pelayanan kesehatan, termasuk pengambilan jenazah, dapat diperketat untuk mencegah penyalahgunaan yang merugikan masyarakat. “Masalah ini terjadi karena kurangnya pengawasan dari pemerintah. Harapan kami, di periode ini DPRD bisa lebih aktif turun untuk melakukan pengawasan,” ujarnya.
Sebagai anggota legislatif, Fuad menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan kesehatan, termasuk pengelolaan rumah sakit dan rumah duka.
Ia berharap dengan pengawasan yang lebih ketat, praktek-praktek yang tidak sesuai aturan dapat diminimalisir, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya-biaya yang tidak seharusnya ada.
“Pemerintah harus bertindak tegas untuk memastikan pelayanan kesehatan yang adil dan layak bagi semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.
[ADV/SET/RED].