SELAJUR.COM, KUKAR – Kabar baik bagi warga Kutai Kartanegara, Harga cabai dan bawang yang sempat membumbung tinggi kini mulai melandai.
Bukan karena impor, tapi berkat kerja nyata para ibu-ibu tangguh dari Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terus menghasilkan panen segar dari kebun mereka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kukar, Sutikno, menegaskan bahwa keberadaan KWT telah memberi dampak langsung pada stabilitas harga pangan di pasar lokal.
Panen dari kelompok ini mulai membanjiri pasar tradisional dan ritel, menciptakan suplai yang cukup dan mengurangi tekanan harga.
“Harga cabai yang sempat tembus Rp150 ribu per kilogram, kini sudah turun jadi Rp75 ribu hingga Rp80 ribu.
Bawang putih pun turun jadi Rp32 ribu. Ini berkat hasil panen KWT yang masuk ke pasar,” ujar Sutikno, Rabu (12/3/2025).
Melihat dampak luar biasa tersebut, Pemkab Kukar pun tak tinggal diam. Anggaran untuk mendukung program KWT tahun ini dinaikkan signifikan, dari Rp2,6 miliar menjadi hampir Rp6 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk pembinaan 150 kelompok KWT di berbagai kecamatan.
“Kami ingin ketahanan pangan tidak hanya jadi slogan, tapi nyata dirasakan masyarakat. KWT adalah bukti bahwa perempuan desa bisa jadi garda depan pangan daerah,” tegasnya.
Selain menjaga pasokan dan menekan harga, program ini juga membuka jalan bagi perempuan desa untuk mandiri secara ekonomi dan berkontribusi aktif dalam pembangunan pangan lokal.
“Kami akan terus pantau, beri pelatihan, dan dukung alat pertanian agar produksi KWT makin optimal. Ini bukan hanya soal pangan, tapi juga soal kesejahteraan,” tutup Sutikno.
[ADV/KUKAR/RED/SET]