SELAJUR.COM, SAMARINDA – Api yang melalap sebagian Big Mall Samarinda telah padam. Namun, dampak kebakaran yang mengejutkan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Tepian ini masih terasa pekat.
Kini, fokus bergeser dari penanganan darurat ke upaya pemulihan ekonomi dan investigasi mendalam yang menentukan nasib ratusan gerai dan ribuan pekerja.
Gedung megah yang biasa riuh rendah dengan aktivitas pengunjung kini sunyi. Garis polisi membentang di beberapa titik, menjadi penanda bahwa area tersebut belum sepenuhnya aman dan berfungsi.
AKBP Heri Rusyaman, Wakapolresta Samarinda, menjelaskan bahwa tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya telah diterjunkan, didampingi personel Polda Kaltim dan Polresta Samarinda, untuk memulai investigasi teknis.
“Fokus kami adalah mengungkap penyebab utama kebakaran,” ungkap Heri, dikonfirmasi media ini, Sabtu (7/7/2025).
Ia menegaskan bahwa detail rinci belum bisa diungkapkan ke publik.
Labfor tidak hanya akan mencari asal api, tetapi juga menghitung total kerugian dan memeriksa integritas struktur bangunan secara menyeluruh. Hasil investigasi inilah yang akan menjadi penentu kapan Big Mall bisa kembali beroperasi.
“Pembukaan kembali tentu harus mengacu pada hasil pemeriksaan kelayakan bangunan. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” tegas Heri.
Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pemulihan tidak bisa terburu-buru, mengingat kompleksitas kerusakan dan pentingnya faktor keamanan bagi pengunjung dan pekerja.
Di sisi lain, kebakaran ini menjadi tamparan keras bagi pengelola mal. Heri berharap insiden ini memicu refleksi mendalam untuk menyalakan kembali sistem proteksi kebakaran secara menyeluruh.
Evaluasi terhadap sistem pemadaman otomatis, jalur evakuasi, dan manajemen risiko dinilai mutlak diperlukan agar kejadian serupa tak terulang.
Saat ini, di tengah proses investigasi, pihak pengelola tengah berpacu dengan waktu membersihkan area terdampak, khususnya di Atrium Big Mall yang menjadi titik terparah.
Gerai-gerai yang hangus dan sisa partisi listrik yang terekspos menjadi saksi bisu amukan si jago merah.
“Kami paham Big Mall adalah ikon ekonomi bagi masyarakat Samarinda. Kami berharap agar aktivitas perdagangan bisa segera kembali berjalan, setidaknya di area yang tidak terdampak,” pungkas Heri.
Harapan besar kini tertumpu pada kecepatan penyelidikan dan upaya mitigasi, agar denyut ekonomi di salah satu urat nadi Samarinda ini dapat kembali berdetak normal.
[SET/RED]