Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
DPRD Kaltim

IPM Kaltim Meningkatkan, Andi Satya Soroti Tiga Daerah yang Masih Rendah

49
×

IPM Kaltim Meningkatkan, Andi Satya Soroti Tiga Daerah yang Masih Rendah

Sebarkan artikel ini
Anngota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra

SELAJUR. COM, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, mengingatkan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang perlu perhatian lebih, terutama dalam sektor pendidikan. Meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat sedikit lebih tinggi dibanding angka nasional.

Pada 2023, IPM Kaltim mencapai 78,20, mengalahkan angka nasional yang sebesar 74,39, dan menempatkan Kaltim pada posisi ketiga tertinggi di Indonesia setelah Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Andi Satya mengapresiasi keberhasilan yang telah dicapai oleh Pemprov Kaltim, terutama di beberapa kabupaten/kota yang IPM-nya sudah melampaui angka nasional. Kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang tercatat memiliki IPM yang cukup tinggi, masing-masing mencapai 82,32, 81,66, dan 81,56.

Namun, dia juga menyoroti tiga daerah yang masih tercatat rendah, yakni Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu (Mahulu), yang perlu meningkatkan berbagai aspek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan.

“Ini patut dibanggakan, tetapi kita harus berhati-hati karena masih ada kabupaten/kota yang di bawah rata-rata nasional. Kita perlu mengejar ketertinggalan ini,” ungkapnya, pada Jumat (15/11/2024).

Lebih lanjut Andi Satya menyoroti pentingnya sektor pendidikan. Meski angka harapan hidup di Kaltim cukup baik, dengan bayi yang lahir diperkirakan memiliki harapan hidup hingga 74 tahun, kualitas pendidikan masih menjadi tantangan besar.

“Pemerintah harus mengambil langkah strategis untuk memperbaiki sektor pendidikan, ini menjadi kunci bagi masa depan daerah,” tuturnya

Terakhir, Andi Satya menambahkan, jika sektor pendidikan dapat ditingkatkan dan bonus demografi yang diprediksi dapat tercapai dalam beberapa tahun mendatang, maka visi Indonesia Emas 2045 akan menjadi kenyataan. Namun, tanpa perhatian serius, tujuan tersebut bisa gagal tercapai.

“Jika ini tidak menjadi perhatian, Indonesia Emas 2045 bisa gagal,” tegasnya.
[ADV/SET/RED].

BACA JUGA:  Fuad Fakruddin Dorong Dukungan Lebih Bagi Relawan Penanggulangan Becana di Kaltim
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!