SELAJUR.COM, SAMARINDA – Jembatan Mahakam yang hingga saat ini menjadi akses transportasi darat menuju Samarinda Seberang dipastikan akan segera ditutup sementara.
Hal tersebut dilakukan untuk investigasi menyeluruh pasca insiden penabrakan tongkang pengangkut kayu, beberapa waktu lalu.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Hendro Satrio MK, menyatakan bahwa menyetujui rekomendasi DPRD Kaltim untuk menutup Jembatan Mahakam selama proses investigasi.
“Melalui banyak pertimbangan dan diskusi dengan DPRD Kaltim. Kami (BBPJN) menyatakan setuju atas rekomendasi penutupan sementara jembatan mahakam. Selama proses investigasi,” ungkapnya dihubungi media ini, Selasa (25/2/2025).
Sebelumnya, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud mengungkapkan bahwa penutupan jembatan akan segera dilakukan dan menginginkan Selasa (25/02/2025) investigasi sudah bisa dilakukan.
Dalam investigasi tersebut, BBPJN Kaltim melibatkan tim dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk memastikan kondisi jembatan secara menyeluruh.
Jika hasil investigasi menunjukkan tidak ada kerusakan yang membahayakan, jembatan akan segera dibuka kembali. Keputusan lanjutan akan menunggu hasil investigasi itu,” ujar Hendro.
Penutupan jembatan yang dibangun sejak 1983 ini disepakati dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Dalam rapat itu hadir antara lain, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Sabaraddin beserta anggota, Kepala BBPJN Kaltim Hendro Satrio MK, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I A Samarinda, perwakilan Pelindo, Polresta Samarinda, dan pemilik kapal tongkang.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud mengungkapkan bahwa penutupan jembatan akan segera dilakukan.
“Kami ingin Selasa (25/2) investigasi sudah bisa dilakukan,” ujarnya.
Ia berharap agar penutupan tidak dapat berlangsung terlalu lama dan meminta KSOP Kelas I Samarinda untuk mengatur lalu lintas kapal dengan aman.
Nanti akan ada penambahan kapal tunda untuk membantu menjaga kapal tongkang,” kata Hasanuddin.
Langkah itu diambil untuk mencegah insiden serupa terulang, mengingat pelindung jembatan telah roboh akibat tabrakan sebelumnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaraddin menekankan pentingnya keselamatan masyarakat sebagai alasan utama penutupan jembatan.
“Kami memikirkan keselamatan masyarakat saja. Jadi kami minta ditutup dan dilakukan investigasi,” tandasnya.
[RUL/SET/RED]