SELAJUR.COM, KUKAR – Fenomena tahunan kenaikan harga jual sapi ternak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tepatnya di Kota Tenggarong. Kian dirasakan oleh sebagian masyarakat. Hal tersebut terjadi dikarenakan animo masyarakat menyambut bulan suci Iduladha 1445 Hijiriah pada Juni mendatang.
Diketahui, peningkatan nilai jual saat ini sebesar 10 persen dari pasokan harga jual normal. Kenaikan ini terjadi, ditandai dengan adanya eskalasi jumlah permintaan konsumen yang kian membludak.
Salah satu pedagang sapi dari Usaha Dagang (UD) Mandiri Jaya di Jalan Mangkuraja, Kecamatan Tenggarong, Dedi Irawan membenarkan kondisi tersebut. Sebab, memasuki bulan Iduladha. Pasokan stok sapi ternak harus dipersiapkan para pedagang jauh-jauh hari.
“Kenaikan harga jual sapi per ekor paling naik 10 persen dari harga jual awal, endak banyak tapi ya lumayan juga,” ujar Deni saat ditemui awak media, Selasa (2/5/2024) pagi.
Kendati demikian, saat harga sapi di hari biasa, terhitung berdasarkan bobot berat sapi dengan harga per kilogramnya sebesar Rp58.000. Namun, menjelang hari raya ini, harga tersebut meningkat menjadi Rp70.000 per kilogram.
Kenaikan ini menyebabkan harga sapi yang semula sekitar Rp20 juta per ekor bisa naik hingga Rp22 juta atau Rp23 juta. Kini, untuk sapi jenis limosin, harganya bisa mencapai Rp40 juta hingga Rp45 juta tergantung pada besaran sapi tersebut.
“Kita mengambil sapi dari luar daerah, dari Kupang dan Sulawesi,” tambah Deni.
Ia juga menyebutkan, bahwa pasokan di peternakannya mengalami penurunan karena banyak pedagang yang juga menjual sapi di pinggir jalan. Pada tahun-tahun sebelumnya, UD Mandiri Jaya mampu menjual hingga 90 atau 100 ekor sapi yang berhasil terjual.
Harga sapi diperkirakan akan kembali normal satu atau dua bulan setelah Hari Raya Idul Adha.
Sementara itu, terkait pengecekan kesehatan sapi, Deni mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan dari dinas terkait.
“Biasanya pengecekan kesehatan dilakukan satu minggu sebelum lebaran,” pungkasnya.
[BIN/SET/RED]