SELAJUR.COM, KUTIM – Keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), masih belum memenuhi kuota 30 persen. Dari total 40 kursi yang tersedia, hanya enam kursi yang ditempati perempuan, jauh dari target yang diharapkan. Situasi ini mencerminkan masih terbatasnya peran perempuan dalam dunia politik, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Anggota DPRD Kutim, Leni Aggraeni Susilowati, menyoroti rendahnya keterlibatan perempuan dalam politik di Kutim. Ia menyebut bahwa sejumlah partai politik hanya memanfaatkan perempuan untuk memenuhi persyaratan formal pencalonan, tanpa memberikan kesempatan yang setara bagi mereka untuk benar-benar berkontribusi.
“Kuota 30 persen di DPRD Kutim belum tercukupi. Masih ada partai politik yang merekrut perempuan hanya sebagai pelengkap saja. Ini yang perlu dicatat,” ungkap Leni, pada Minggu (17/11/2024).
Lebih lanjut Leni menekankan pentingnya langkah nyata untuk meningkatkan partisipasi perempuan di politik. Salah satu caranya adalah melalui edukasi yang masif kepada perempuan mengenai peran penting mereka dalam menentukan kebijakan.
“Perempuan yang sudah terjun ke dunia politik perlu berbagi pengalaman dan memberikan edukasi kepada sesama perempuan. Kita perlu mendorong mereka untuk aktif dan tidak ragu berpolitik,” ujarnya.
Terakhir, Politisi dari Partai NasDem ini menegaskan bahwa kehadiran perempuan di legislatif dapat memengaruhi pengambilan kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan. Hal ini dianggap penting untuk memperjuangkan hak-hak perempuan secara adil dan efektif.
[ADV/MII/SET]
