SELAJUR.COM, PPU – Sungguh mengenaskan. Satu keluarga di RT 18 Dusun Sarang Alang, Desa Babulu Laut kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dibunuh.
Korban terdiri dari bapak, ibu dan tiga orang anak. Masing-masing masing-masing 2 perempuan dan satu laki-laki. Diduga korban dibunuh pada Senin malam (5/2/2024) pukul 23.20 Wita.
Kapolres PPU AKBP Supriyanto SIK MSi menjelaskan, tersangka sudah ditangkap.
“Tersangka sudah diamankan 4 jam setelah melakukan aksi,” kata Supriyanto.
Lebih jauh lagi, status tersangka ternyata masih bersekolah. “Dia melakukan aksinya sendiri,” katanya.
Namun kabar yang beredar di media sosial dan kalangan warga, bahwa pelaku bisa jadi 7 hingga 10 orang.
Korban juga dibunuh dengan keji, dengan leher digorok serta istri korban dan anak perempuan yang juga korban diduga dilecehkan. Saat ini semua korban sudah berada di rumah sakit.
Cinta Ditolak Berujung Maut
Pembunuhan yang behasil dihimpun media ini, berawal dari cinta yang ditolak. Membuat pelaku berinisial JND yang masih siswa SMK ini gelap mata. JND siswa SMK di PPU gelap mata dan dengan sadis membunuh 5 orang dalam satu keluarga. Aksi kejinya ia lakukan Selasa (6/2/2024) dini hari.
Korbannya satu keluarga meliputi suami, istri dan tiga anaknya.
Keterangan awal yang diperoleh di Polres Penajam Paser Utara, pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.
Pelaku memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.
Tidak hanya itu, sumber terpercaya di Polres PPU dan juga informasi awal dari warga, JND terduga pelaku ini juga merupakan tetangga langsung dari korban.
Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.
“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.
Kronologis TKP
Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambal membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.
Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).
Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Korban Dilecehkan Saat Meninggal
Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.
Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.
“Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.
Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat untuk keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.
“Untuk lebih lengkapnya, nanti kami rilis pukul 15.00,” ungkap Kapolres.
Berdasarkan informasi korban pembunuhan ini berinisial W (35) selaku suami, SW (34) selaku istri dan ketiga anaknya yakni RJS (15), VDS (11) dan JAA (3). Sementara itu, Butut Sunaryo, adik korban (W) menduga pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku.
“Yang jelas ini berencana tidak mungkin tidak,” tutupnya.
[NIK/SET]