SELAJUR.COM, KUTIM – Anggota Komisi A DPRD Kutai Timur (Kutim), Yusuf T Silambi, menyoroti perkembangan positif terkait penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
Menurutnya, meskipun Karhutla masih kerap terjadi, angka kejadiannya kini cenderung menurun seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan kolaborasi berbagai pihak.
“Karhutla sebenarnya masih banyak. Tapi dengan kesadaran masyarakat, juga himbauan pemerintah pusat cukup tinggi, sehingga itu tidak lagi terjadi secara signifikan di Kutai Timur,” ungkap Yusuf, pada Sabtu (16/11/2024).
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, menurutnya, semakin baik. Hal ini tak lepas dari imbauan aktif yang terus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah.
Selain itu, Yusuf juga menyoroti peran penting berbagai pihak dalam mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla, termasuk kontribusi perusahaan seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC).
“Salah satu perusahaan, PT KPC, turut mengambil andil dan ikut berpartisipasi secara aktif untuk menanggulangi bahaya bencana yang sering terjadi di Kutim,” jelasnya.
Di sisi lain, DPRD Kutai Timur bersama Pemerintah Daerah juga telah mengambil langkah strategis melalui pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Penyematan (PPBKP).
Perda ini disahkan dalam Rapat Paripurna ke-18 di Gedung Utama DPRD Kutai Timur, Sangatta, dan menjadi dasar hukum penting untuk meminimalisasi dampak Karhutla di masa depan.
Melalui kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, kolaborasi lintas sektor, serta regulasi yang mendukung, Yusuf optimis Kutim dapat terus memperbaiki pengelolaan lingkungan dan mengurangi risiko bencana.
[ADV/MII/SET]