SELAJUR.COM, SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda , Abdul Rohim mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab longsor tersebut.
Ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap kinerja kontraktor pelaksana proyek tersebut.
Evaluasi itu, katanya, harus mencakup desain dan struktur bangunan dengan mempertimbangkan risiko maksimal, terutama dalam kondisi ekstrem seperti hujan lebat yang dapat meningkatkan beban tanah.
“Seharusnya kejadian seperti ini bisa dihindari kalau desain dan struktur dilakukan sesuai standar yang mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrem,” ujarnya, Senin (12/5/2025).
Politisi PKS ini mendorong Dinas PUPR untuk mengambil tindakan tegas jika ditemukan adanya pelanggaran dari pihak kontraktor.
“Ini menjamin keselamatan banyak orang, jangan sampai masyarakat dirugikan karena lemahnya pengawasan terhadap strategi proyek,” tegasnya.
Terjadinya longsor tersebut terjadi karena adanya kerusakan struktur penahan pada bagian tebing.
“Dugaan awal kerusakan terjadi karena ketidakcermatan dalam perhitungan beban, termasuk dampak curah hujan tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Samarinda mengizinkan kejadian tersebut.
Namun, ia memastikan tidak ada kerusakan pada struktur badan utama terowongan.
“Memang ada kerugianan sisi kanan jam 9.30 tadi. Langkah selanjutnya sudah kami siapkan bersama tim pelaksana, lereng yang terdampak akan segera teratasi,” pungkasnya.
[ADV/RUL/SET]