SELAJUR. COM, SAMARINDA – Sektretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, kembali menyoroti pemerataan pendidikan di Kota Samarinda perlu memperhatikan semua aspek yang berhubungan langsung dengan dunia penididikan terkhusus di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Juga Terluar (3T).
Menurutnya hal tersebut sangat penting, lantaran untuk menjadi kota peradaban sektor pendidikan harus menjadi perhatian utamanya.
“Pemerataan pendidikan itu bukan hanya terfokus pada bidang sarana dan prasarana saja, tapi dalam bidang tenaga pendidiknya juga, artinya guru-guru yg ada di wilayah 3 T di Kota Samarinda seperti di perbatasan Bantuas, Sungai Siring, dan Loakumbar juga mendapatkan pemerataan serta pembangunan di sektor pendidikan,” ujarnya pada Kamis, (7/03/2024).
Kemudian, Ia menjelaskan jika pada wilayah-wilayah pinggiran juga perlu adanya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi, dikarekan saat ini ada sekitar tujuh ribu tenaga pendidik yang ada di Samarinda, namun tidak adanya jarak interval antara tenaga pendidik di tengah kota maupun di wilayah 3 T di Kota Samarinda yang menjadi kendala saat ini.
Politisi asal Fraksi Gerindra tersebut, juga menegaskan persoalan pemerataan pendidikan tersebut harus dimaksimalkan sehingga tidak perlu ada yang namanya sekolah unggulan.
“Pembangunan harus betul-betul merata dan tidak ada lagi perbedaan, serta secara otomatis akan menghilangkan yang namanya identitas sekolah unggulan, identitas sekolah unggulan itu harusnya tidak ada” tegasnya.
Deni pun berharap untuk semua siswa yang telah masuk dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
“Semua sekolah dimanapun itu seharusnya mendapatkan porsi pendidikan yang sama dan juga merata,” tutupnya.
[ADV/ALI/RED]