SELAJUR.COM, BERAU – Ketahanan pangan menjadi persoalan krusial yang harus diprioritaskan. Terkhusus, sentralitas SDM di bidang pertanian harus terus diregenerasi. Yakni, di kalangan milenial.
Hal tersebut mendapat tanggalan Anggota DPRD Berau, Peri Kombong.
Ia mendorong, agar Pemkab Berau lebih melirik sentra pertanian, dan melibatkan kaum milenial.
Ia menjelaskan, ada tiga kampung yang dimiliki oleh Berau menjadi sentra pertanian yakni di Labanan Makarti dan Makmur, Buyung-Buyung dan Merancang.
Peri menilai bahwa Pemkab Berau harus untuk memperhatikan secara khusus pengembangan pertanian di tiga daerah sentra pertanian yang ada saat ini.
“Jangan lupakan bahwa Berau juga memiliki wilayah pertanian yang juga menjanjikan,” ujarnya kepada awak media, Kamis (3/10/2024) siang.
Disampaikannya, tiga daerah ini menjadi penyokong kekuatan produksi padi terbesar di Berau. Karena itu berbagai fasilitas di bidang pertanian yang dibutuhkan para petani harus benar-benar terpenuhi dan jangan sampai ditinggalkan.
“Kami minta secara khusus kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk pengadaan dryer atau mesin peluruh padi,” pintanya.
Menurutnya, fasilitas tersebut sangat dibutuhkan para petani di tiga kampung tersebut untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Hal itu juga tentu berguna agar kualitas padi yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran.
“Tentu perhatian di fasilitas lain juga diperlukan. Apalagi ke depan kita sedang berupaya agar hasil pertanian kita khususnya padi menjadi pasokan bagi ibu kota nusantara (IKN) yang akan datang,” tegasnya.
Di samping fasilitas tersebut, Peri pun mendorong Pemkab Berau untuk meningkatkan serta membangun jalan usaha tani dalam rangka meningkatkan produksi pertanian.
Jalan usaha tani, ditambahkannya, merupakan salah satu infrastruktur yang memang mesti difasilitasi di tengah anggaran daerah yang cukup besar.
“Fokus kita pada pertanian ini jika dilaksanakan secara maksimal sebenarnya juga merupakan bagian dari upaya kita untuk meningkatkan pembangunan kampung agar terciptanya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kampung,” pintanya.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya pun masih terus melakukan perhatian kepada pertanian di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau.
“Untuk pertanian kita selalu melakukan perhatian setiap wilayah yang memang menjadi wilayah pertanian,” sebutnya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan petani milenial di Kabupaten Berau. Hal itu menjadi penting dilakukan untuk mendorong regenerasi petani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Berau dari Sensus Pertanian (SP) 2023, jumlah petani milenial di Berau mencapai 9.798 orang, dengan kisaran usia 19-39 tahun.
Kecamatan Segah memiliki jumlah petani milenial terbanyak, yaitu 1.141 orang, disusul oleh Talisayan dengan 1.036 orang.
“Keberadaan petani milenial dianggap menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Berau,” pungkasnya.
[ADV/ARI/SET]