SELAJUR.COM, SAMARINDA – Puluhan kader Barisan Ansor Serbaguna (GP Banser) Kota Samarinda menunjukkan sikap tegas menyusul viralnya konten di salah satu stasiun televisi nasional, Trans7, beberapa waktu lalu.
Bertempat di halaman Pondok Pesantren Al-Falah, Cabang Ke XIV Lirboyo Kediri, Samarinda-Kaltim, pada Rabu (17/10/2025) siang itu, puluhan anggota Banser menggelar apel siaga.
Apel siaga ini menjadi momentum bagi Banser Kota Samarinda untuk menyuarakan protes keras terkait pemberitaan tersebut.
Wakil Ketua I PC GP Ansor Kota Samarinda, Soleh Arifin menilai, pemberitaan yang disiarkan, khususnya di media sosial, telah merendahkan martabat dan marwah kiai-kiai, terkhusus Kiai Pondok Pesantren Lirboyo.
Dalam orasinya, perwakilan pimpinan pusat Gerakan Ansor menginstruksikan kepada seluruh jajaran Banser Kota Samarinda untuk menyatakan sikap.
“Pondok pesantren adalah organisasi hidup yang menjaga ruh bangsa. Dari para kiai, lahir ilmuwan-ilmuwan, adab, dan doa yang menjadi tameng negeri dari segala bencana,” tegasnya.
Banser, lanjutnya, dengan seluruh tenaga, barisan, dan kesetiaannya, senantiasa menjadi martabat kiai, pondok pesantren, serta marwah agama, bangsa, dan ulama.
Sementara itu, perwakilan pengasuh Ponpes, Ustadz Widodo menyerukan, dengan penuh penekanan, agar seluruh jajaran Ansor Kota Samarinda mendesak pihak terkait untuk bertindak.
“Kami seluruh santri dan seluruh jajaran Ansor Kota Samarinda menegaskan supaya Trans7 diboikot!” seruan tersebut disambut takbir dan shalawat oleh seluruh peserta apel.
Sikap tegas ini mencerminkan komitmen Ansor dan Banser untuk menjaga kehormatan para ulama dan lembaga pendidikan Islam.
Apel ditutup dengan pekikan yel-yel penuh semangat, “Jaga Kiai, Jaga Negeri!”
[SET/RED]

















