SELAJUR. COM, SAMARINDA – Persoalan Pertamini hingga saat ini belum bisa teratasi oleh pemerintah. Terlebih kian hari keberadaan Pertamini makin menajmur di sudut-sudut kota Tepian.
Hal tersebut menjadi sorotan Ketua Komisi I DPRD kota Samarinda, Joha Fajal meminta Pertamina untuk turut terlibat dalam mengambilan langkah untuk penertiban pertamini ilegal di Kota Samarinda.
“Kami minta Pertamina segera turun tangan dan menertibkan Pertamini ilegal ini. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” katanya. Jum’at (15/3/2024).
Ia pun menyampaikan bahwa saat ini pihak DPRD bersama Pemerintah kota Samarinda juga tengah mencari solusi terbaik agar keberadaan pertamini dapat dientaskan, tanpa terjadi perselisihan yang merugikan semua pihak.
“Di satu sisi, masyarakat terbantu karena dapat menghindari antrean panjang di SPBU. Tapi di sisi lain, ada yang merasa dirugikan karena harga Pertalite mencapai Rp12 ribu per liter, sementara di SPBU hanya Rp 10 ribu per liter,” jelasnya.
Namun, Ia juga mengakui bahwa keberadaan pertamina sendiri mempermudah masyarakat mendapatkan BBM, terutama di daerah terpencil. Tapi, keberadaan Pertamini menimbulkan kekhawatiran terkait keamanannya.
“Masyarakat menjual BBM, tapi Pertamini ini dianggap ilegal dan tidak memiliki izin resmi,” tuturnya.
Terakhir Ia mengingatkan kepada masyarakat jika potensi bahaya keberadaan pertamini yang kerap menjadi sumber kebakaran di beberapa wilayah, termasuk juga wilayah Samarinda.
“Dalam beberapa kejadian, mesin pertamini meledak dan menelan korban jiwa. Ini harus menjadi perhatian khusus,” pungkasnya.
[ADV/SET/RED]