SELAJUR.COM, SAMARINDA – Fenomena ulat bulu di sekitar Taman Bebaya di Jalan Slamet Riyadi, menunjukan populasi yang tak wajar. Peningkatan jumlah ulat bulu memberikan dampak gatal-gatal pada kulit.
Tak hanya, menyerang para pengunjung taman. Bahkan, hingga para pengendara motor yang melintasi tak jauh dari jarak taman tersebut. Pun ikut terkena imbas dari bertambahnya populasi ulat bulu.
“Gatal-gatal hingga merah di tangan akibat ulat bulu tersebut dan setahu saya di media sosial juga ramai yang terkena gatal-gatal akibat ulat bulu tersebut,” ucap Siko saat dijumpai di sekitara Taman Bebaya beberapa waktu lalu.
Siko menyebut saat ini taman rekreasi tersebut telah ditutup sementara oleh pemerintah karena wabah peraturan bulu ini.
Kepala BPBD Kota Samarinda , Suwarso mengatakan pihaknya sudah menerima informasi tentang ulat bulu tersebut sejak satu bulan lalu, baik itu melalui media sosial terkait pengguna jalan serta anggota Polresta Samarinda yang juga terdampak ulat bulu tersebut yang berakibat gatal-gatal.
“Hari ini kita akan melakukan penyemprotan bersama relawan Samarinda Animal Rescue (SAR) dan ITS dengan tujuan untuk membasmi ulat bulu namun tidak merusak tanaman, hanya saja jika sudah disemprot daunnya akan menjadi racun bagi ulat bulu tersebut,” ucap Suwarso.
Saat ini berdasarkan laporan masyarakat, tidak hanya di Taman Bebaya, ulat bulu tersebut sudah sampai di Masjid Darul Ni’Mah.
“Kami akan pelajari lagi dan jika memungkinkan kami akan kolaboratif, akan kami semprot juga,” pungkasnya.
[SET]