Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
Daerah

Program Makan Bergizi Gratis Resmi Digelar di 26 Provinsi, Kaltim Jadi Salah Satunya

126
×

Program Makan Bergizi Gratis Resmi Digelar di 26 Provinsi, Kaltim Jadi Salah Satunya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi makan gizi gratis.(Ist)

SELAJUR.COM, SAMARINDA – Dengan berbagai pertimbangan dan persiapan yang matang. Akhirnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai hari ini, Senin (6/1/2025), serentak di 26 provinsi. 

“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, dalam siaran pers, dikutip Senin (6/1/2024).

Hasan menyebut program ini sebagai tonggak bersejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia meluncurkan program pemenuhan gizi berskala nasional yang mencakup seluruh jenjang pendidikan dan kelompok rentan.

Dapur MBG Beroperasi di 190 Titik

Program MBG tahap awal melibatkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. 

Di antaranya Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur (Kaltim), hingga Papua Selatan. 

Dapur-dapur ini dirancang untuk mendukung distribusi makanan bergizi secara merata.

Target Capaian

“Setiap Dapur MBG dikelola oleh kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi serta kelancaran distribusi,” jelas Hasan.

Selain memastikan kualitas makanan, pengelolaan Dapur MBG juga memperhatikan aspek keberlanjutan. 

Nampan penyajian dirancang dari bahan stainless steel yang dapat digunakan ulang untuk meminimalkan limbah. Standar kebersihan dan pengelolaan limbah juga diawasi secara ketat di setiap dapur.

Pada tahap awal, program ini ditargetkan menjangkau tiga juta penerima manfaat hingga Maret 2025.

Jumlah ini mencakup balita, santri, siswa dari jenjang PAUD hingga SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Angka tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

“Target akhir kami adalah menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029,” kata Hasan.

BACA JUGA:  Kecamatan Tenggarong Seberang : Melawan Kemiskinan Dari Data Terukur dan Pemantauan Stunting Sebagai Kunci

Program ini didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025. 

Dana tersebut digunakan untuk memastikan keberlangsungan program yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

“Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi terbaik agar dapat tumbuh menjadi generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Hasan.

Dampak Ekonomi Lokal

Program ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. 

Hingga saat ini, sebanyak 140 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah bergabung dalam rantai pasok MBG. 

Jumlah tersebut diproyeksikan terus meningkat seiring bertambahnya dapur MBG yang beroperasi.

“Program MBG melibatkan banyak sektor, mulai dari petani, peternak, UMKM, koperasi, hingga BUMDes. Ini akan menggerakkan ekonomi lokal secara signifikan,” ujar Hasan.

Pemerintah juga membuka peluang kerja sama dengan lebih banyak mitra melalui sistem pendaftaran satu pintu yang dapat diakses di situs resmi Badan Gizi Nasional (bgn.go.id). 

“Proses ini tidak dipungut biaya, sehingga lebih inklusif bagi semua pihak yang ingin terlibat,” pungkasnya.

[CNN/SET/RED]

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!