SELAJUR.COM, SAMARINDA – Daya tampung rumah sakit di Samarinda menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti.
Meski jumlah fasilitas kesehatan di kota ini dianggap memadai, faktanya rumah sakit kerap kewalahan menampung pasien.
Puji mengungkapkan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Samarinda, salah satu penyebab utama penuhnya rumah sakit adalah membludaknya pasien dari daerah sekitar, seperti Kutai Kartanegara (Kukar) dan Bontang.
“Seharusnya, jika melihat dari jumlah rumah sakit yang ada di Samarinda, baik swasta maupun negeri, sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di kota ini,” jelas Puji kepada media ini, Jumat (9/5/2025).
Namun, ia menambahkan, banyak pasien dari Kukar dan Bontang yang berobat ke Samarinda, sehingga daya tampung rumah sakit tidak mencukupi
Situasi ini, menurutnya, menjadi tantangan besar menjelang penerapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang akan berlaku mulai Juni mendatang.
Dengan aturan BPJS yang semakin ketat, hanya rumah sakit yang memenuhi standar KRIS yang diperbolehkan melayani pasien BPJS.
“Ini berarti, jika masalah daya tampung tak segera diatasi, potensi krisis layanan kesehatan di Samarinda kian nyata,” pungkasnya.
[ADV/RUL/SET]
