SELAJUR. COM, SAMARINDA – Pengelolaan sampah di kota Samarinda turut menjadi sorotan oleh Wakil Komisi III DPRD kota Samarinda, Samri Shaputra mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Samarinda perlu memiliki perencanaan dan inovasi baru dalam penyelesaian persoalan sampah.
Dalam hal ini, Samri telah mengkonfirmasi kepada DLH bahwa pada Tempat Pembuangan Ahir (TPA) di Gunung Pinang sudah terlalu over, sehingga sesegera mungkin dilakukan pemindahan TPA di wilayah Kecamatan Sambutan.
Namun, hal tersebut juga masih menjadi kendala dikarenakan TPA baru yang berada di wilayah Sambutan itu daya tampungnya tidak bisa berkelanjutan.
“Kemarin kepala dinas sebelumnya bu yama mengatakan fasilitas disana itu belum mampu menampung itu, bahkan diprediksi hanya sekitar 5 tahun saja disana. Setelah itu cari lahan baru, Ini kan namanya main-main,” ungkap Samri, Senin, (18/3/2024).
Dirinya juga mengatakan bahwa kondisi TPA sambutan itu terhalang oleh gunung, sehingga jika dilanjutkan mungkin harus memotong gunung tersebut agar daya tampungnya bisa lebih besar.
Menurutnya Pemkot Samarinda sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan TPA itu. Selain itu, akses jalan menuju TPA itu juga harus dipikirkan.
“Makanya itu yang jadi pertanyaan kemarin, karena biaya pembuatan TPA itu besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Samri juga berharap TPA tersebut dapat diperbesar sehingga permasalahan sampah di Samarinda dapat terselesaikan. Menurutnya, daerah Sambutan itu adalah tempat yang memiliki potensi. Dari segi jarak maupun lokasi bisa efisien jika berjauhan dari pemukiman warga sehingga sangat memadai jika diperluas.
“Sebenarnya yang kita harapkan TPA bisa sampai 50 sampai 100 tahun kedepan. Sebenarnya kan lahan kita ini luas ya, banyak daerah di sambutan itu masih hutan dan jauh dari penduduk,” pungkasnya.
[ADV/ALI/SET]