Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
DPRD Kaltim

Sulasih Sebut Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan Masih Menjadi Keluhan Utama Warga Kutim

50
×

Sulasih Sebut Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan Masih Menjadi Keluhan Utama Warga Kutim

Sebarkan artikel ini

SELAJUR. COM, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Sulasih, telah usai melaksanakan kegiatan reses/serap aspirasi masyarakat masa sidang I pada beberapa hari lalu.

Politisi PKB ini mengatakan, telah menghampiri konstituennya setidaknya sebanyak 13 titik di 6 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur (KUTIM) yakni di Kecamatan Bengalon, Rantau Pulung, Wahau, Kombeng, Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan.

Sulasih juga menjelaskan, antusias masyarakat dalam berdialog dengannya cukup aktif, berbagai aspirasi masyarakat seperti pemberdayaan UMKM bagi ibu-ibu, infrastruktur hingga pendidikan.

“Usulan masyarakat beragam, mulai dari kondisi infrastruktur jalan, jembatan, kondisi pendidikan hingga program-program UMKM yang sejauh ini belum sampai betul ke masyarakat” ujarnya. Rabu (20/112024).

Untuk UMKM menurut Sulasih, ibu-ibu pelaku UMKM di Daerah Pemilihan (Dapil) nya tersebut memiliki kemauan yang sangat kuat, karena mereka berharap melalui kegiatannya mereka bisa lebih mandiri dari sisi ekonomi. Oleh karena itu ia menegaskan, agar pemerintah betul-betul memperhatikan pegiat-pegiat UMKM yang tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja.

Maka dari itu Sulasih berkomitmen, agar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan dibahas bersama dengan rekan-rekannya di DPRD Kaltim, serta akan mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim memberikan atensi lebih atas apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

“Iya saya rasa memang persoalan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di Kutim masih membutuhkan perhatian lebih pemerintah terlebih di daerah-daerah plosok Kutim,” ujarnya.

Sulasih juga menyebutkan bahwa selain dari persoalan yang ia sebutkan diatas, ada catatan penting yang menurutnya berlu untuk secepatnya ditindaklanjuti. Yaitu soal salah satu desa di Kecamatan Bengalon yang telah berusia 15 tahun namun statusnya belum menjadi desa definitif.

BACA JUGA:  Serap Aspirasi di Kelurahan Bukuan, Muh Syarifuddin Dorong Kepetingan Masyarakat

“Ini menurut saya yang juga sangat penting untuk disampaikan ke pemerintah, karena memang jangan sampai masyarakat dibuat bingung dengan statusnya desa tersbut,” pungkasnya.
[ADV/SET/RED].

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!