SELAJUR.COM, MANCANEGARA – Sebanyak 2 orang meninggal dunia dan 92 lainnya mengalami luka akibat Topan Super Yagi yang menghantam Pulau Hainan di China Selatan sejak Jumat (6/9/2024).
“Badai itu menghantam Hainan dengan hujan lebat dan angin kencang, menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan 92 orang terluka,” demikian dikutip dari AFP, Senin (9/9/2024).
Siaran pemerintah CCTV mengatakan Yagi membawa angin berkecepatan lebih dari 230 kilometer (143 mil) per jam.
Badai tersebut menumbangkan pepohonan dan membuat sekitar 460.000 orang di pulau itu dievakuasi.
Selain itu, Bandara utama di Haikou ditutup hingga pukul 15.00 waktu setempat pada hari ini, Sabtu (7/9/2024).
Pihak berwenang di provinsi tetangga Guangdong mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi lebih dari 574.000 penduduk ke tempat yang aman.
Yagi menewaskan sedikitnya 13 orang di Filipina awal minggu ini. Peristiwa itu terjadi saat badai tersebut masih diklasifikasikan sebagai badai tropis, sebelum menguat menjadi topan super selama beberapa hari berikutnya.
Badai tersebut akan menuju Vietnam setelah bergerak melalui Cina Selatan. Kemudian akan menghantam wilayah utara dan utara-tengah di sekitar situs warisan UNESCO yang terkenal, Teluk Halong, pada Sabtu.
Reuters memberitakan Topan Yagi terbentuk di atas laut di sebelah timur kepulauan Filipina pada 1 September. Setelah bertambah kuat, badai tersebut menjadi badai tropis dan melanda Luzon, pulau terpadat di Filipina.
Badai tersebut tumbuh secara dramatis lebih kuat di akhir pekan, menjadi siklon tropis terkuat di dunia pada 2024 setelah badai Atlantik Kategori 5 Beryl, dan yang paling parah di cekungan Pasifik tahun ini.
Pada pukul 01.00 GMT pada Sabtu (7/9), Yagi berputar ke arah Vietnam utara di atas Teluk Tonkin.
Kecepatan angin maksimum telah sedikit berkurang ke tingkat topan Kategori 3 dari Kategori 4, dengan kecepatan 187 kpj (116 mph), menurut otoritas meteorologi China.
[CNN/SET/RED]