SELAJUR.COM, MAHULU – Warga Kampung Batoq Kelo menyampaikan berbagai harapan dan keluhan mereka kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Angela Idang Belawan dan Pak Suhuk, dalam kegiatan kampanye, pada Senin (12/5/2025).
Dalam sesi wawancara, Martina, salah satu warga, mengungkapkan harapan besar terhadap pemimpin muda yang dinilainya punya pengalaman lebih dibanding warga setempat.
“Mudah-mudahan diwujudkan untuk ke depan. Mereka memang muda tapi berpengalaman daripada kami ibu-ibu sini. Betul kami tua dari mereka, kan tidak ada pengalaman seperti mereka. Mudahan apa yang mereka sampaikan, apa yang mereka keluarkan dari tadi, terwujud semua,” ujarnya.
Martina juga menyoroti kondisi jalan yang masih rusak dan menyulitkan warga, terutama bagi pemilik kendaraan kecil.
“Pertama, kan jalan kami di atas itu, kami mau jalannya baiklah. Karena kami dari bawah kan jalannya rusak, jalannya itu tidak baik. Kasian kami yang punya kendaraan kecil,” tambahnya.
Terkait keluhan warga soal listrik yang masih belum stabil, paslon 03 menanggapi dengan serius. Suhuk menjelaskan bahwa pihaknya sudah melihat langsung kondisi listrik di Batoq Kelo Atas, yang saat ini mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Walaupun itu hanya PLTS, kemarin sempat mereka bercerita bahwa tegangan agak tinggi, sekarang sudah agak menurun. Nanti kita coba evaluasi faktor penyebab menurunnya tegangan itu dari mana,” jelas suhuk.
Ia juga menambahkan, jika masalah berasal dari jaringan PLN, pihaknya akan segera berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik.
Paslon 03 juga memaparkan program unggulan untuk mengatasi kemiskinan di desa tersebut. Salah satunya adalah pelatihan kewirausahaan dan operator alat berat, khususnya untuk kaum muda yang ingin bekerja di sektor industri migas yang mulai masuk ke daerah itu.
“Kita akan melakukan pelatihan-pelatihan untuk kewirausahaan dan juga pelatihan operator alat berat. Ini akan membantu kaum muda yang ingin bekerja,” jelas Angela.
Sebagai tambahan, paslon ini juga menawarkan bantuan dana sebesar 5–10 juta rupiah per dasawisma untuk dijadikan modal usaha bagi ibu-ibu rumah tangga. “Untuk 10 keluarga itu bisa dimanfaatkan untuk usaha. Bisa juga dijadikan modal awal mereka,” pungkas Suhuk.
Kegiatan kampanye diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penyampaian aspirasi langsung dari warga, yang diharapkan menjadi masukan dalam penyusunan program pembangunan ke depan.
[SET/RED]
