SELAJUR.COM, SAMARINDA – Sejumlah lokasi di Kota Samarinda, masih terdapat lubang yang begitu membahayakan bagi para pengguna jalan yang melintas. Diantaranya, di Jalan Sulaiman Kecamatan Sambutan, Samarinda Kota.
Sebagian masyarakat mengeluhkan, lambatnya penanganan dan perbaikan oleh pemerintah setempat. Mereka mengaku kesulitan karena harus antre dan bergantian saat melewati jalan itu.
Baik itu pengendara roda dua, mobil, truck, serta kendaraan besar lainnya.
Menurut Anton Iswanto salah satu pekerja perbaikan, kira-kira masih dibutuhkan waktu tujuh bulan lagi agar jalan bisa dilewati.
“Untuk ke depannya pembangunan jalan ini pasti segera usai,” Ujar Anton Iswanto, Kamis 20 Juni 2024.
Ia menyebut pihak pemerintah memastikan keselamatan dan kecepatan pembangunan jalan, dengan mengingatkan agar alat berat dilarang melintas.
Pemerintah pun mempercepat proses pembuatan jalan tersebut. Di samping itu kontraktor bekerja hingga 24 jam penuh.
“Warga menginginkan agar pembangunan jalan Sambutan segera selesai usai serta tuntas secepatnya, terutama warga yang sempat protes agar pembangunan jalan cepat selesai,” katanya.
Kabarnya, proses perbaikan jalan sudah berjalan selama lebih dari sebulan. Para pekerja terus bekerja dengan baik. Pihak pekerja telah mengetatkan penjagaan lalu lintas sepanjang pembangunan, dan megatur antreaan kendaraan secara teratur melalui halte.
kondisi jalan alternatif yang lebih jauh dari pusat kota dan kurangnya perawatan menyebabkan masyarakat merasakan waktu tempuh yang lebih lama.
Masyarakat yang beraktivitas di pusat kota merasa sangat terbebani dengan situasi tersebut. Selain itu, kondisi ini juga berdampak pada lonjakan kendaraan di jalur alternative, sehingga masyarakat terpaksa mengantre untuk lewat.
Meski demikian, situasi tersebut tetap terjaga karena ada penjagaan yang bergantian bekerja 24 jam. Sebagian masyarakat dapat memakluminya dengan situasi ini.
“Semoga proses perbaikan jalan diharapkan dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif sehingga bisa segera memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat,” harap Anton.
[SET/RED]