Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
Samarinda

Wujudkan Pembelajaran Learning By Doing, SMP Plus Melati Sambangi Kampung Tenun dan Ketupat Samarinda

360
×

Wujudkan Pembelajaran Learning By Doing, SMP Plus Melati Sambangi Kampung Tenun dan Ketupat Samarinda

Sebarkan artikel ini
Suasana saat para siswa bersama dengan masyarakata Kelurahan Tenun dan Kampung Ketupat Kota Samarinda, (Muhammad Hasbi/Ho: Times Kaltim Group)

SELAJUR.COM, SAMARINDA – Dalam rangka mewujudkan pelajar berintegritas terhadap lingkungan sosial. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Melati mengunjungi Kelurahan Tenun dan Kelurahan Ketupat Kota Samarinda, pada Rabu (11/12/2024).

Kepala Sekolah, SMP Melati Plus, Arif Noor Pratama, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan program unggulan yang diinisiasi oleh pihak sekolah. Tujuannya, agar siswa dapat belajar langsung bersama dengan masyarakat.

“Program sepekan bersama masyarakat dan spamel berbagi ini diikuti oleh 10 siswa terbaik perwakilan SMP Plus Melati,” ucap Arif.

Kata Arif, kegiatan pertama yang dilaksanakan di Kelurahan Tenun, para siswa dikenalkan warisan budaya yang dimiliki oleh kota tepian (julukan Samarinda). Serta, tata cara menenun yang baik dan benar berikut dengan alat-alat tenunnya.

Mengingat berbagai latar belakang daerah para siswa SMP Plus Melati yang beragam dan dalam rangka mencetak regenerasi peserta yang cinta akan budaya. Sehingga, program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pada siswa.

Kedepannya, nanti mereka tak hanya menjadi konsumen. Melainkan, juga menjadi produsen dan bisa memahami. Hingga, menghargai sebuah proses.

“Setelah dilapangan kami diberitauhkan oleh pegiat tenun disana, kalau minat anak-anak muda terhadap tenun sekarang sangat kurang. Bahkan yang bisa mengendalikan alat tenun itu sisa tiga orang yang sudah lansia,” ujarnya.

Arif juga mengatakan, selain mempraktekan tata cara menenun di Kelurahan Tenun, para siswa juga diajak untuk berkunjung dan belajar bersama masyarakat di Kampung Ketupat.

Pria jebolan S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu, menyebut, para siswa juga diajarkan cara menganyam/membuat berbagai bentuk ketupat.

“Jadi memang tidak hanya tenun, tetapi juga cara membuat ketupat. Kami optimis bahwa program unggulan ini mampu mencetak individu siswa yang terampil,” katanya.

BACA JUGA:  Proyek Pembangunan Drainese Mulai Dikebut, Pemkot Samarinda Imbau Pengendara Lewat Jalan Alternatif

“Seyogianya peserta didik ini jangan hanya dikenalkan tentang teknologi akan tetapi budaya sungguh amat penting, mengingat bahwa budaya merupakan warisan yang harus terus dilestarikan,” timpalnya.

Arif juga mengakui selain melaksanakan kedua kegiatan diatas. Para siswa juga melakukan kegiatan bakti sosial yakni dengan memberikan sembako pada lansia, janda yang berprofesi sebagai penenun serta anak-anak yatim yang ada di dua kelurahan tersebut.

“Sembako yang diberikan merupakan uluran tangan oleh seluruh SMP Melati Plus melalui kegiatan Jum’at amal di sekolah.” bebernya.

Diakhir ia menyebutkan, semua kegiatan tersebut pihaknya laksanakan agar sejalan dengan visi misi sekolah yakni Cerdas Secara Spiritual, Emosional, Soial dan Intelektual. Serta mengimpelementasikan proses pembelajaran Learning By Doing (belajar sambil melakukan).

[HAS/SET/RED]

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!