SELAJUR.COM, BERAU – Wajah baru kian mendominasi di kursi parlementaria Anggota DPRD Kota Samarinda periode 2024-2029. Dari tokoh hingga sosok pemuda berpengaruh menghiasi dinamika legislatif. Tak terkecuali Mohammad Yusrul Hana.
Diketahui, DPRD Kota Samarinda resmi telah berganti unsur dan anggota. Ditandai dengan dilantiknya 45 anggota baru, menjadi langkah awal periode baru perwakilan rakyat Samarinda membangun Kota Samarinda.
Salah satu dari 45 anggota DPRD Samarinda tersebut adalah Mohammad Yusrul Hana dari daerah pemilihan (Dapil) III Kota Samarinda.
Dengan mengantongi 1.924 suara, Yusrul menambah kursi Partai Gerindra di DPRD Samarinda menjadi 9 kursi, membuat Gerindra menjadi salah satu partai yang memiliki suara banyak di parlementeria Samarinda.
“Kita adalah penyambung lidah masyarakat, tadinya saya berada di TWAP yang kerjanya adalah kerja rekomendatif. Namun sekarang saya ditugaskan oleh masyarakat untuk menjadi perwakilan masyarakat,” ucapnya kepada awak media, Rabu (28/8/2024) siang.
Pria kelahiran Demak tersebut memandang bahwa tugas baru yang diembannya, merupakan tugas sebagai penyambung aspirasi masyarakat, yang nantinya akan disampaikan kepada pihak eksekutif dalam hal ini Pemerintah Kota Samarinda.
“Tentunya kami sebagai anggota dewan, akan mengawal terus apa yang menjadi kepuasan masyarakat. mengawasi apa yang telah menjadi program pemerintah kota, akan kita sampaikan dan akan di tingkatkan lagi,” kata Yusrul.
Saat di konfirmasi terkait keinginan dirinya untuk duduk di Komisi pilihannya, ia justru tidak memiliki keinginan untuk duduk di komisi pilihannya. Hal ini menurut dia, merupakan sebuah prinsip yang ditanamkan oleh partai yang membawanya duduk dikursi DPRD Samarinda.
“Tidak ada, Partai Gerindra adalah partai komando, kalau pimpinan menugaskan di komisi mana saja, maka kita harus ikut, tunduk dan patuh pada pimpinan. Karena pimpinan sudah paham itu,” tegasnya.
Menurutnya, kader Gerindra harus siap ditempatkan di komisi manapun sebagai bentuk kemampuan kader partai yang dapat di andalkan dalam menyelesaikan persoalan yang berkembang di masyarakat.
Terlahir dari seorang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Yusrul tentu memiliki prinsip kuat dalam menjalankan amanah baru yang diembannya. Langkah awal yang akan menjadi prioritas dirinya adalah mengentaskan kemiskinan ekstrim.
“Prioritas yang utama bagi saya adalah pengentasan kemiskinan ekstrim. Ini juga menjadi program nasional juga program Walikota. Kita akan awasi proses pengentasan kemiskinan dengan maksimal,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi aspek yang menurutnya perlu sangat diperhatikan.
“Infrastruktur dan SDM juga menjadi aspek yang tidak kalah penting. Salah satunya yang telah di kerjakan oleh Pemkot Samarinda, Probebaya,” lanjutnya.
Dengan masuknya program Probebaya pada tahun ke-3, tentunya dirinya mengamati bahwa program tersebut memiliki efek positif yang besar bagi masyarakat. Untuk itu, ia mendukung agar program Probebaya dapat lebih optimal dalam membangun masyarakat Kota Samarinda lebih baik lagi.
“Kita akan bersinergis dengan pemerintah kota,” tandasnya.
[RUL/SET]