Scroll untuk baca artikel
Ultah Selajur[/caption]attachment wp-att-2256">
Kukar

Bupati Aulia Pacu Pengembangan Kratom Jadi Komoditas Ekspor Andalan Kukar

31
×

Bupati Aulia Pacu Pengembangan Kratom Jadi Komoditas Ekspor Andalan Kukar

Sebarkan artikel ini
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri. (Nur Farid/Selajur)

SELAJUR.COM, KUKAR – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, menunjukkan keseriusannya dalam mendorong lahirnya sumber ekonomi baru bagi masyarakat. Salah satu langkah strategis yang kini ia pimpin langsung adalah pengembangan tanaman kratom (Mitragyna speciosa) sebagai komoditas ekspor bernilai tinggi.

Aulia menyebut, Pemkab Kukar tengah fokus menjadikan kratom sebagai salah satu produk unggulan daerah. Ia menilai, potensi tanaman ini sangat besar, terutama di wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kota Bangun yang sejak beberapa tahun terakhir telah membudidayakannya.

“Saat ini kratom sedang dikembangkan di dua wilayah itu sebagai bagian dari upaya membangun industri non-ekstraktif untuk peningkatan perekonomian masyarakat,” ujar Aulia, pada Senin (27/10/2025).

Di bawah arahannya, Pemkab Kukar kini mengkaji pendirian pabrik obat berbasis kratom. Kajian tersebut mencakup seluruh rantai produksi, mulai dari budidaya, proses ekstraksi, hingga tahap ekspor, agar pengelolaannya berjalan sesuai aturan nasional.

“Industri ini bisa dikembangkan karena Kukar punya bahan bakunya. Yang kita perlukan sekarang adalah menyusun langkah strategis agar pengelolaan dan produk yang dihasilkan tidak menyalahi regulasi, terutama dari kementerian,” jelasnya.

Aulia menambahkan, Kukar sebenarnya sudah memiliki pabrik pengolahan kratom di Tenggarong Seberang, meski kapasitasnya masih terbatas. Ke depan, ia ingin fasilitas tersebut diperkuat agar mampu beroperasi dalam skala industri.

“Pabrik sudah bisa membuat ekstrak, tapi produksinya kecil. Kita ingin ada penguatan kapasitas dan kolaborasi dengan petani,” terangnya.

Langkah konkret juga terus digenjot. Aulia telah membentuk tim lintas sektor yang melibatkan akademisi Universitas Mulawarman, Dinas Kehutanan, pelaku usaha, dan masyarakat. Tim tersebut bertugas melakukan feasibility study serta menyusun rencana aksi lapangan agar pengembangan kratom di Kukar berjalan terukur dan berkelanjutan.

BACA JUGA:  Kecamatan Tenggarong Sabet Juara Satu Pada Piala ASSKAB PSSI Kukar

“Sekarang tim sudah final. Tahap berikutnya adalah feasibility study dan rencana aksi di lapangan,” tambahnya.

Bupati juga menyoroti fakta bahwa sebagian besar bahan baku kratom asal Kukar sudah menembus pasar India, dengan nilai ekspor mencapai Rp17 miliar. Namun, karena pengiriman dilakukan melalui Jakarta, nama Kukar belum tercatat sebagai daerah asal ekspor.

“Kalau kita di sini tak bekerja, produk kita yang diekspor, tapi yang tercatat adalah Jakarta,” kata Aulia.

Untuk itu, ia menegaskan pentingnya membangun fasilitas ekspor dan laboratorium uji di Kukar sendiri. Saat ini, daerah tersebut belum memiliki laboratorium sertifikasi maupun mesin x-ray yang dibutuhkan dalam proses ekspor kratom.

Aulia juga mengungkapkan, pemerintah akan memastikan pengelolaan kratom berjalan sesuai regulasi dan membawa manfaat langsung bagi masy arakat.

“Termasuk soal izin pengelolaan, kami ingin mendapat rekomendasi dari kementerian, apakah lebih baik dikelola oleh kelompok masyarakat atau perusda. Sesuatu yang baik harus dilakukan dengan benar,” ujarnya.

Dengan arah kebijakan yang ia pimpin langsung, Aulia optimistis kratom dapat menjadi komoditas ekspor unggulan baru sekaligus membuka lapangan kerja luas bagi warga Kukar.

“Jika semua sudah siap, awal tahun depan kita targetkan pembangunan pabrik dan penanaman kratom secara masif bisa dimulai,” pungkasnya.

 

[ADV/KOMINFOKUKAR/RED]

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *